para pembaca yang bijak, ternyata kita perlu belajar dari semut...
Siapa
 yang ga tau semut. Pasti kamu tau kan, karena kita sering melihatnya di
 kebun, di dapur, dan dimana-mana. Coba kamu perhatikan baik-baik 
perilaku semut, semut pasti akan bersalaman bila berpapasan dengan semut
 lain. Sebenarnya semut bukan bersalaman melainkan berkomunikasi. Semut 
berkomunasi dengan cara menyentuhkan kaki depan dan antenanya untuk 
memberi tahu semut lain bahwa ada makanan atau ancaman dari predator 
disekitarnya. Cara berkomunikasi semut itu memang unik. Zat kimia pada 
makanan dan predator akan menempel pada semut dan semut itu akan 
memberitahu temannya dengan cara menyentuhkan kaki depan dan antenenya. 
Zat kimia yang biasa terdapat pada semutuntuk berkomunikasi ini disebut 
feromon. 
Berdasarkan
 penelitian Richard Feyman, semut juga menggunakan feromon untuk 
meninggalkan jejak ketika dia mencari makanan. Ketika dia kembali dia 
akan memberi tahu teman-temannya bahwa ada makanan atau musuh dengan 
mengeluarkan zat kimia tersebut dengan cara menempelkan antena dan kaki 
depannya. Nah, itulah yang dilakukan semut, bukan bersalamankan 
melainkan berkomunikasi. 
Karena
 ukuran tubuhnya yang kecil dan mungil ini, pasti kalian menganggap 
sepele si kecil ini. Tapi si kecil ini memiliki keistimewaan di balik 
tubuhnya yang kecil , bahkan keistimewaannya ini melebihi 
perilaku-perilaku manusia. Contohnya mereka bersalaman bila bertemu 
temannya, disiplin karena selalu antri, selalu bergotong royong, dan 
selalu berbagi. Tak seperti dalam kehidupan manusia yang sudah jarang 
sekali melakukan semua itu. 

 
 




 
0 komentar:
Posting Komentar