Oktober 29, 2011

All About Milan

            Associazione Calcio Milan Italia (dipanggil A.C. Milan atau Milan saja) adalah sebuah klub sepak bola Italia yang berbasis di Milan. Mereka bermain dengan seragam bergaris merah-hitam dan celana putih (kadang-kadang hitam), sehingga dijuluki rossoneri ("merah-hitam"). Milan adalah tim tersukses ketiga dalam sejarah persepak bolaan Italia, menjuarai Seri A 18 kali dan Piala Italia 5 kali.
 Klub ini didirikan pada tahun 1899 dengan nama Klub Kriket dan Sepak bola Milan (Milan Cricket and Football Club) oleh Alfred Edwards, seorang ekspatriat Inggris.[2] Sebagai penghormatan terhadap asal-usulnya, Milan tetap menggunakan ejaan bahasa Inggris nama kotanya (Milan) daripada menggunakan ejaan bahasa Italia Milano.

Sejarah (1899 hingga kini)
Awal masa terbentuk
 “ Kita akan menjadi sebuah tim iblis. Warna kita adalah merah menandakan api dan warna hitam menandakan rasa takut yang akan menyerang lawan!        ”

Herbert Kilpin
Klub ini didirikan oleh dua orang ekspatriat Inggris , yaitu Herbert Kilpin dan Alfred Edwards dengan nama Klub Kriket dan Sepakbola Milan pada tahun 16 Desember 1899. Pada saat itu, Edwards menjadi Presiden klub pertama Milan dan Kilpin menjadi kapten tim pertama Milan. Musim 1901, Milan memenangkan gelar pertamanya sebagai jawara sepak bola Italia, setelah mengalahkan Genoa C.F.C. 3-0 di final Kejuaraan Sepakbola Italia. Pada 1908, sebagian pemain dari Italia dan para pemain dari Swiss yang tidak menyukai dominasi orang Italia dan Inggris dalam skuat inti Milan saat itu, memisahkan diri dari Milan dan membentuk Internazionale.

Masa GreNoLi
Pada dekade 50-an, Milan ditakuti di bidang sepak bola dunia karena mempunyai trio GreNoLi , yang terdiri atas Gunnar Gren , Gunnar Nordahl , dan Nils Liedholm .Ketiganya merupakan pemain asal Swedia. Gren dan Nordahl beroperasi di sektor depan sebagai striker, sementara Liedholm mendukung serangan sebagai penyerang bayangan (playmaker). Tim di masa ini juga dihuni oleh sekelompok pemain-pemain berkualitas pada masanya, seperti Lorenzo Buffon, Cesare Maldini, dan Carlo Annovazzi. Kemenangan tersukses AC Milan oleh Juventus tercipta 5 Februari 1950, dengan skor 7-1, dan Gunnar Nordahl mencetak hat-trick.

Era Nereo Rocco
Milan kembali memenangi musim 1961/1962. Pelatihnya saat itu adalah Nereo Rocco, pelatih sepak bola yang inovatif, yang dikenal sebagai penemu taktik catenaccio (pertahanan gerendel/berlapis). Di dalam tim termasuk Gianni Rivera dan José Altafini yang keduanya masih muda. Musim berikutnya, dengan gol Altafini, Milan memenangkan Piala Eropa pertama mereka (kemudian dikenal sebagai Liga Champions UEFA) dengan mengalahkan Benfica 2-1. Ini juga merupakan pertama kalinya sebuah tim Italia memenangkan Piala Eropa.
 Meskipun begitu, selama tahun 1960-an piala kemenangan Milan mulai menyusut , terutama karena perlawanan berat dari Inter yang dilatih Helenio Herrera. Scudetto berikutnya tiba hanya di 1967/1968, berkat gol Pierino Prati, topskor Seri A di musim itu, Piala Winners berhasil direbut ketika mengalahkan Hamburger SV, dan juga berkat dua gol dari Kurt Hamrin. Musim selanjutnya AC Milan memenangkan Piala Eropa kedua (4–1 untuk AFC Ajax), dan pada 1969 memenangkan Piala Interkontinental pertama, setelah mengalahkan Estudiantes de La Plata dari Argentina dalam dua leg dramatis (3–0, 1–2).

Scudetto kesepuluh dan Seri B
Di tahun 1970, Milan merebut tiga gelar Coppa Italia dan gelar Piala Winners kedua; namun, tujuan utama Milan adalah scudetto kesepuluh, yang berarti mendapatkan "bintang" untuk tim (di Italia,setiap tim yang meraih 10 gelar liga mendapat bintang yang disemat di bajunya). Di 1972 mereka meraih semifinal Piala UEFA, kalah dari pemenang sesungguhnya, Tottenham Hotspur. Musim 1972/1973 mereka hampir memenangkan scudetto kesepulh, namun gagal karena hasil kalah menyakitkan dari Hellas Verona F.C. di pertandingan terakhir musim. AC Milan menunggu sampai musim 1978/1979 untuk meraih scudetto kesepuluh mereka, yang dipimpin oleh Gianni Rivera, yang pensiun dari dunia sepak bola setelah membawa timnya meraih kemenangan tersebut.
Namun, hasil terburuk datang kepada "Rossoneri": setelah memenangkan musim 1979/1980, Milan didegradasi ke Seri B oleh F.I.G.C, bersama S.S. Lazio, karena terlibat skandal perjudian Totonero 1980. Di 1980/1981, Milan dengan mudah menjuarai Seri B, dan kembali ke Seri A, di mana penyakit tersebut terulang di musim 1981/1982, Milan terdegradasi kembali.

The Dream Team
Kedatangan Berlusconi
Setelah serentetan masalah menerpa Milan, dan membuat klub kehilangan suksesnya, AC Milan dibeli oleh enterpreneur Italia, Silvio Berlusconi. Berlusconi adalah sinar harapan Milan kala itu. Dia datang pada 1986. Berlusconi memboyong pelatih baru untuk Milan, Arrigo Sacchi, serta tiga orang pemain Belanda, Marco van Basten, Frank Rijkaard, dan Ruud Gullit, untuk mengembalikan tim pada kejayaan. Ia juga membeli pemain lainnya, seperti Roberto Donadoni, Carlo Ancelotti, dan Giovanni Galli.


Era Arrigo Sacchi
Sacchi memenangkan Serie A musim 1987-1988. Di 1988-1989, Milan memenangkan gelar Liga Champions ketiganya, mempecundangi Steaua Bucureşti 4-0 di final, dan gelar Piala Interkontinental kedua mengalahkan National de Medellin (1-0, gol tercipta di babak perpanjangan waktu). Tim mulai mengulangi kejayaan mereka di musim-musim berikutnya, mengalahkan S.L. Benfica, dan Olimpia Asunción di 1990. Skuat kemenangan Eropa mereka adalah:
Kiper               : Giovanni Galli
Bek                  : Mauro Tassotti -- Alessandro Costacurta -- Franco Baresi -- Paolo Maldini
Gelandang        : Angelo Colombo -- Frank Rijkaard -- Carlo Ancelotti -- Roberto Donadoni
Penyerang        : Ruud Gullit -- Marco van Basten -- Lothar Kahn

Era Fabio Capello
Saat Sacchi meninggalkan Milan untuk melatih Italia, Fabio Capello dijadikan pelatih Milan selanjutnya, dan Milan meraih masa keemasannya sebagai Gli Invicibli (The Invicibles) dan Dream Team. Dengan 58 pertandingan tanpa satu pun kekalahan Invicibli membuat tim impian di semua sektor seperti Baresi, Costacurta, dan Maldini memimpin pertahanan terbaik, Marcel Desailly, Donadoni, dan Ancelotti di gelandang, dan Dejan Savićević, Zvonimir Boban, dan Daniele Massaro bermain di sektor depan. Pada saat dilatih Capello ini, Milan pernah singgah ke Indonesia dalam rangka tur musiman dan melawan klub lokal Persib Bandung. Pertandingan yang dimulai di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada tanggal 4 Juni 1994 itu dimenangkan Milan dengan skor telak 8-0. Gol kemenangan Milan dicetak oleh Dejan Savićević ('17)('18), Gianluigi Lentini ('26), Paolo Baldieri ('27)('48)('58), Christian Antigori ('68), dan Stefano Desideri ('78).

Masa masa sulit (Tabarez ke Terim)
1996-1997
Setelah kepergian Fabio Capello pada tahun 1996, Milan merekrut Oscar Washington Tabarez tetapi perjuangan keras di bawah kendalinya kurang berhasil dan mereka selalu kalah dalam beberapa pertandingan awal. Dalam upaya untuk mendapatkan kembali kejayaan masa lalu, mereka memanggil kembali Arrigo Sacchi untuk menggantikan Tabarez. Milan mendapatkan tamparan keras kekalahan terburuk mereka di Seri A, dipermalukan oleh Juventus F.C. di rumah mereka sendiri San Siro dengan skor 1-4. Milan membeli sejumlah pemain baru seperti Ibrahim Ba, Christophe Dugarry dan Edgar Davids. Milan berjuang keras dan mengakhiri musim 1996-1997 di peringkat kesebelas di Seri A.

1997-1998
Sacchi digantikan dengan Capello di musim berikutnya. Capello yang menandatangani kontrak baru dengan Milan merekrut banyak pemain potensial seperti Kristen Ziege, Patrick Kluivert, Jesper Blomqvist, dan Leonardo; tetapi hasilnya sama buruk dengan musim sebelumnya. Musim 1997-1998 mereka berakhir di peringkat kesepuluh. Hasil ini tetap tidak bisa diterima para petinggi Milan, dan seperti Sacchi, Capello dipecat.
1998-1999
Dalam pencarian mereka untuk seorang manajer baru, Alberto Zaccheroni menarik perhatian Milan. Zaccheroni adalah manajer Udinese yang telah mengakhiri musim 1997-1998 pada peringkat yang tinggi di tempat ke-3. Milan mengontrak Zaccheroni bersama dengan dua orang pemain dari Udinese, Oliver Bierhoff dan Thomas Helveg. Milan juga menandatangani Roberto Ayala, Luigi Sala dan Andres Guglielminpietro dan dengan formasi kesukaan Zaccheroni 3-4-3, Zaccheroni membawa klub memenangkan scudetto ke-16 kembali ke Milan. Starting XI adalah: Christian Abbiati; Luigi Sala, Alessandro Costacurta, Paolo Maldini; Thomas Helveg, Demetrio Albertini, Massimo Ambrosini, Andres Guglielminpietro; Zvonimir Boban, George Weah, Oliver Bierhoff.
1999-2000
Meskipun sukses di musim sebelumnya, Zaccheroni gagal untuk mentransformasikan Milan seperti The Dream Team dulu. Pada musim berikutnya, meskipun munculnya striker Ukraina Andriy Shevchenko, Milan mengecewakan fans mereka baik dalam Liga Champions UEFA 1999-2000 ataupun Seri A. Milan keluar dari Liga Champions lebih awal, hanya memenangkan satu dari enam pertandingan (tiga seri dan dua kalah) dan mengakhiri musim 1999-2000 di tempat ke-3. Milan tidaklah menjadi sebuah tantangan bagi dua pesaing scudetto kala itu, S.S. Lazio dan Juventus.
2000-2001
Pada musim berikutnya, Milan memenuhi syarat untuk Liga Champions UEFA 2000-2001 setelah mengalahkan Dinamo Zagreb agregat 9-1. Milan memulai Liga Champions dengan semangat tinggi, mengalahkan Beşiktaş JK dari Turki dan raksasa Spanyol FC Barcelona, yang pada waktu itu terdiri dari superstar internasional kelas dunia, Rivaldo dan Patrick Kluivert. Tapi performa Milan mulai menurun secara serius, seri melawan sejumlah tim (yang dipandang sebagai kecil/lemah secara teknis untuk Milan), terutama kalah 2-1 oleh Juventus di Seri A dan 1-0 untuk Leeds United. Dalam Liga Champions putaran kedua, Milan hanya menang sekali dan seri empat kali. Mereka gagal untuk mengalahkan Deportivo de La Coruña dari Spanyol di pertandingan terakhir dan Zaccheroni dipecat. Cesare Maldini, ayah dari kapten tim Paolo, diangkat dan hal segera menjadi lebih baik. Debut kepelatihan resmi Maldini di Milan dimulai dengan menang 6-0 atas A.S. Bari, yang masih memiliki senjata muda, Antonio Cassano. Itu juga di bawah kepemimpinan Maldini bahwa Milan mengalahkan saingan berat sekota Internazionale dengan skor luar biasa 6-0, skor yang tidak pernah diulang dan di mana Serginho membintangi pertandingan. Namun, setelah bentuk puncak ini, Milan mulai kehilangan lagi termasuk kekalahan 1-0 yang mengecewakan untuk Vicenza Calcio, dengan satu-satunya gol dalam pertandingan dicetak oleh seorang Luca Toni. Terlepas dari hasil ini, dewan direksi Milan bersikukuh bahwa Milan mencapai tempat keempat di liga di akhir musim, tapi Maldini gagal dan tim berakhir di tempat keenam.
2001-2002
Milan memulai musim 2000-2001 dengan lebih banyak penandatanganan kontrak pemain bintang termasuk Javi Moreno dan Cosmin Contra yang membawa Deportivo Alavés ke putaran final Piala UEFA. Mereka juga menandatangani Kakha Kaladze (dari Dynamo Kyiv), Rui Costa (dari AC Fiorentina), Filippo Inzaghi (dari Juventus), Martin Laursen (dari Hellas Verona), Jon Dahl Tomasson (dari Feyenoord), Ümit Davala (dari Galatasaray) dan Andrea Pirlo (dari Inter Milan). Fatih Terim diangkat sebagai manajer, menggantikan Cesare Maldini, dan cukup sukses. Namun, setelah lima bulan di klub, Milan tidak berada di lima besar liga dan Terim dipecat karena gagal memenuhi harapan direksi.
Era Ancelotti
Terim digantikan oleh Carlo Ancelotti, meskipun rumor bahwa Franco Baresi akan menjadi manajer baru. Terlepas dari masalah cedera pemain belakang Paolo Maldini, Ancelotti berhasil dan mengakhiri musim 2001-02 dalam peringkat empat, tempat terakhir untuk di Liga Champions. Starting XI pada saat itu adalah Christian Abbiati; Cosmin Contra, Alessandro Costacurta, Martin Laursen, Kakha Kaladze, Gennaro Gattuso, Demetrio Albertini, Serginho; Manuel Rui Costa; Andriy Shevchenko, Filippo Inzaghi. Ancelotti membawa Milan meraih gelar juara Liga Champions pada musim 2002/2003 ketika mengalahkan Juventus lewat drama adu penalti di Manchester, Inggris. Milan terakhir kali meraih gelar prestisus dengan merebut juara Liga Italia pada musim kompetisi 2003/2004 sekaligus menempatkan penyerang Andriy Shevchenko sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Italia, maka rossoneri-pun semakin ditakuti.
 Pasang surut 2006-2008
Milan saat menghadapi corner di suatu pertandingan musim 2005/2006
Pada musim kompetisi Liga Italia Seri A 2006/2007, Milan terkait dengan skandal calciopoli yang mengakibatkan klub tersebut harus memulai kompetisi dengan pengurangan 8 poin. Meskipun begitu, publik Italia tetap berbangga karena di tengah rusaknya citra sepak bola Italia akibat calciopoli, Milan berhasil menjuarai kompetisi sepak bola yang paling bergengsi di dunia, Liga Champions. Hasil itu didapat setelah Milan menaklukkan Liverpool 2-1 lewat dua gol Filippo Inzaghi. Gelar inipun menuntaskan dendam Milan yang kalah adu penalti dengan Liverpool dua tahun silam. Gelar pencetak gol terbanyakpun disabet pemain jenius Milan, Kaká dengan torehan 10 gol. Pada pertengahan musim, Milan mendatangkan mantan pemain terbaik dunia, Ronaldo dari Real Madrid untuk memperkuat armada penyerang mereka setelah penyerang muda Marco Borriello dihukum karena terbukti doping. Musim 2007/2008, Milan terpaksa bermain di kompetisi Piala UEFA setelah hanya berhasil menduduki peringkat ke-5 dibawah Fiorentina dengan selisih 2 poin. Dalam pertandingan Serie A yang terakhir, Milan menang 4-1 atas Udinese, tapi di saat bersamaan, Fiorentina juga menang atas Torino dengan skor 1-0 yang akhirnya posisi kedua tim tak ada perubahan. Untuk memperbaiki performa di musim berikut (2008/2009), Milan membeli sejumlah pemain baru, di antaranya Mathieu Flamini dari Arsenal, serta Gianluca Zambrotta dan Ronaldinho yang keduanya berasal dari Barcelona. Pada transfer paruh musim 2008/2009, Milan mendatangkan David Beckham dengan status pinjaman dari klub sepak bola Amerika Serikat LA Galaxy.

Pasca-Ancelotti
Era Leonardo
Pada akhir musim 2008/2009,Milan menempati peringkat ke-3 klasemen liga Serie A, dua peringkat di bawah rival sekota, Internazionale yang meraih scudetto dan di bawah Juventus. Untuk memperbaiki hasil yang kurang memuaskan ini, Milan mendatangkan pelatih muda yang sekaligus mantan pemain Milan era 90-an, Leonardo untuk menggantikan pelatih Milan sebelumnya, Ancelotti yang "hijrah ke London", tepatnya klub Chelsea F.C.. Milan juga terpaksa melepas beberapa pemainnya, antara lain:

    Kaka, pindah ke Real Madrid. Nilai transfernya ± 67 juta Euro
    Paolo Maldini, bek legendaris Milan ini memutuskan untuk pensiun
    Yoann Gourcuff, memutuskan untuk tetap di Bordeaux.

Masalah terbesar yang mengganjal transfer para pemain tersebut adalah pihak Milan yang selalu berpikir dua kali untuk mengeluarkan uang demi membeli seorang pemain. Pada bulan Juli dan Agustus 2009, Milan mendapatkan dua pemain baru, yaitu Oguchi Onyewu yang merupakan seorang mantan bek Standard Liège dengan status bebas transfer dan Klaas-Jan Huntelaar bekas penyerang Real Madrid dengan nilai kontrak 14,7 juta Euro. Namun hasil yang di dapatkan Milan pada turnamen pra-musim banyak menuai kekecewaan, pemain baru yang diturunkan oleh Milan pada saat tur pra-musim hanya Oguchi Onyewu karena Huntelaar baru bergabung bulan Agustus.

Musim 2009/2010 diawali Milan dengan hasil yang tidak memuaskan. Bermula ketika Milan meraih hasil imbang 2-2 melawan Los Angeles Galaxy, seterusnya, Milan terus menuai hasil negatif. Milan terperosok di ajang World Football Challange 2009. Di ajang Audi Cup, Milan juga kalah oleh Bayern Munich dengan skor 1-4. Bahkan, ketika menghadapi derby 30 Agustus 2009 melawan Internazionale di San Siro, Milan kalah memalukan dengan skor 0-4, sekaligus memecahkan rekor kemenangan terbesar Inter di San Siro.
Pertengahan Oktober 2009, penilaian berbagai pihak tentang kinerja Leonardo sebagai pelatih yang tadinya berada di titik terendah akibat serentetan performa buruk, mulai terdongkrak dengan berhasilnya Leonardo memimpin Milan mengalahkan AS Roma 2-1 di San Siro[3]. Setelah kemenangan itu, Milan juga menuai hasil positif di Stadion Santiago Bernabéu dengan kemenangan dramatis atas Real Madrid 3-2[4]. Dan setelah itu, Milan kembali menuai kemenangan atas Chievo Verona di Stadio Marc'Antonio Bentegodi, kandang Chievo, skor 2-1 untuk kemenangan AC Milan. Pada 1 November 2009, Milan mengalahkan Parma F.C. di San Siro 2-0[5] sekaligus mengantarkan Milan ke peringkat 4 klasemen sementara (Zona masuk Liga Champions terakhir). Pada 19 November 2009, kekalahan 0-2 Juventus F.C. dari Cagliari membuat Milan berada di posisi runner-up di bawah Internazionale; karena, beberapa jam setelah kekalahan Juventus, Milan memenangkan pertandingannya dengan Catania, 2-0[6].
Memasuki bagian akhir musim Serie A April 2010, Milan yang tengah berada di peringkat ketiga dan hanya selisih 4 poin dari peringkat pertama kelasemen AS Roma, dan hanya berjarak 1 poin dengan peringkat kedua Inter Milan. Namun pada akhirnya Milan harus takluk dua kali berturut-turut dari Sampdoria 2-1, dan dari Palermo dengan skor 3-1. Dengan kekalahan tersebut, impian Milan untuk meraih gelar musim ini pupus. Pada pertandingan di giornata terakhir Seri A 2009/2010 antara Milan melawan Juventus, Leonardo memimpin Milan mengalahkan Juventus 3-0 di San Siro[7], sekaligus memberi kontribusi terakhirnya bagi rossoneri, dan mengumumkan bahwa ia akan berhenti melatih Milan untuk musim depan.[8] Sejak mundurnya Leonardo, banyak spekulasi yang berpendapat mengenai pelatih baru Milan, tetapi pada 25 Juni 2010, secara mengejutkan pihak Milan mengumumkan untuk memilih Massimiliano Allegri sebagai pelatih baru Milan.[9]

Era Allegri, Scudetto ke-18
Musim 2010/2011, Milan dipimpin oleh Massimiliano Allegri, dengan berbagai pembaruan mulai dari sponsor (bwin.com digantikan Emirates), hingga lini pemain. Di akhir bursa transfer, secara mengejutkan Milan memboyong Zlatan Ibrahimovic dari F.C. Barcelona (dengan opsi pinjaman dan pembelian 24 juta Euro di akhir musim), dan Robinho dari Manchester City. Awal musim, Milan dikejutkan dengan kekalahan 0-2 dari tim promosi A.C. Cesena, meski dalam pertandingan tersebut baik Ibrahimovic maupun Robinho memulai debutnya. Pada pertandingan derby tanggal 14 November 2010, Milan mengalahkan Internazionale di Giuseppe Meazza dengan gol tunggal penalti Ibrahimovic. Pada transfer paruh musim, Milan memboyong sejumlah pemain anyar seperti Antonio Cassano dari U.C. Sampdoria, Mark van Bommel dari Bayern Munich, dan Nicola Legrottaglie dari Juventus F.C.. Di ajang Liga Champions, Milan yang berhasil menembus babak penyisihan grup dipermalukan Tottenham Hotspur dengan skor 0-1 di San Siro. 13 Maret 2011, Milan mengalami hasil seri 1-1 dengan penghuni dasar klasemen A.S. Bari, minggu berikutnya 19 Maret, Milan dipermalukan U.S. Città di Palermo 0-1 di Stadion Renzo Barbera. Kekalahan tersebut membuat jarak poin dengan posisi 2 Internazionale berkurang menjadi 2 poin, dan itu terjadi tepat sebelum derby Milan putaran kedua. 2 April, derby antara Milan dan Inter berlangsung di San Siro, berakhir dengan kemenangan Milan 3-0, berkat 2 gol Pato dan 1 gol Cassano. Pada 7 Mei 2011, Milan meraih hasil imbang 0-0 dengan A.S. Roma, 1 poin tambahan hasil seri membuat poin Milan menjadi 78 poin, tak terkejar peringkat 2 Inter karena kalah head-to-head, dan membuat Milan meraih gelar juara Serie A atau scudetto yang ke-18[10]. Pada 6 Agustus 2011, Milan bertemu kembali dengan Inter dalam rangka pertandingan Piala Super Italia, Milan sebagai juara Serie A bertemu Inter sebagai juara Piala Italia. Milan memenangi pertandingan tersebut 2-1 melalui gol Ibrahimovic dan Boateng, sementara gol Inter dicetak oleh Wesley Sneijder, membuat Milan unggul 1 Piala Super (6) dari Inter (5)[11].

Skuat
Hingga 6 September 2011, sesuai dengan website resmi[12] Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
No.      Bendera           Pos.     Nama
1          Italia                 GK      Marco Amelia
2          Nigeria             DF       Taye Taiwo
4          Belanda            MF      Mark van Bommel
5          Perancis           DF       Philippe Mexès
7          Brasil                FW      Alexandre Pato
8          Italia                 MF      Gennaro Ivan Gattuso Wakil Kapten
9          Italia                 FW      Filippo Inzaghi
10        Belanda            MF      Clarence Seedorf
11        Swedia             FW      Zlatan Ibrahimovic
13        Italia                 DF       Alessandro Nesta
16        Perancis           MF      Mathieu Flamini
17        Italia                 MF      Alberto Aquilani (pinjaman dari Liverpool)[13]
19        Italia                 DF       Gianluca Zambrotta
20        Italia                 MF      Ignazio Abate
22        Italia                 MF      Antonio Nocerino
                       
No.      Bendera           Pos.     Nama
23        Italia                 MF      Massimo Ambrosini Kapten
25        Italia                 DF       Daniele Bonera
27        Ghana             MF      Kevin-Prince Boateng
28        Belanda            MF      Urby Emanuelson
30        Italia                 GK      Flavio Roma
32        Italia                 GK      Christian Abbiati
33        Brasil                DF       Thiago Emiliano da Silva
52        Italia                 DF       Mattia De Sciglio
57        Italia                 DF       Mattia Valoti
70        Brasil                FW      Róbson "Robinho" de Souza
76        Kolombia         DF       Mario Yepes
77        Italia                 DF       Luca Antonini
92        Italia                 FW      Stephan El Shaarawy
99        Italia                 FW      Antonio Cassano

Sedang dipinjamkan

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
No.      Bendera           Pos.     Nama
1.                  Italia                 GK      Ferdinando Coppola (di Torino sampai 30 Juni 2012)[14]
2.                  Italia                 GK      Antonio Donnarumma (di Gubbio sampai 30 Juni 2012)[15]
3.                  Italia                 GK      Filippo Perucchini (di Lecco sampai 30 Juni 2012)[16]
4.                  Polandia           GK      Michal Miskiewicz (di Südtirol sampai 30 Juni 2012)
5.                  Brasil                DF       Marcus Diniz (di Como sampai 30 Juni 2012)
6.                  Italia                 DF       Massimo Oddo (di Lecce sampai 30 Juni 2012)
7.                  Spanyol            DF       Dídac Vilà (di Espanyol sampai 30 Juni 2012)[17]
8.                  Italia                 DF       Michelangelo Albertazzi (di Getafe sampai 30 Juni 2012)[18]
9.                  Italia                 DF       Andrea De Vito (di Cittadella sampai 30 Juni 2012)[19]
10.              Rumania           DF       Cristian Daminuţă (di FC Tiraspol sampai 30 Juni 2012)[20]
11.              Italia                 MF      Giovanni Scampini (di Poggibonsi sampai 30 Juni 2012)[21]
12.              Sierra Leone     MF      Rodney Strasser (di Lecce sampai 30 Juni 2012)[22]
                       
No.      Bendera           Pos.     Nama
1.                  Hongaria          MF      Attila Filkor (di Livorno sampai 30 Juni 2012)[23]
2.                  Italia                 MF      Gianmarco Conti (di Lecco sampai 30 Juni 2012)[24]
3.                  Italia                 MF      Luca Santonocito (di Südtirol sampai 30 Juni 2012)[25]
4.                  Slovenia           MF      Mitja Novinič (di Virtus Lanciano sampai 30 Juni 2012)[26]
5.                  Italia                 FW      Davide Di Gennaro (di Modena sampai 30 Juni 2012)[27]
6.                  Nigeria             FW      Nnamdi Oduamadi (di Torino sampai 30 Juni 2012)[28]
7.                  Italia                 FW      Andrea Schenetti (di Südtirol sampai 30 Juni 2012)[29]
8.                  Gabon             FW      Pierre Aubameyang (di Saint-Étienne sampai 30 Juni 2012)[30]
9.                  Ghana             FW      Dominic Adiyiah (di Karşıyaka sampai 30 Juni 2012)[31]
10.              Italia                 FW      Marco Gaeta (di Renate sampai 30 Juni 2012)[32]
11.              Italia                 FW      Alberto Paloschi (di Chievo sampai 30 Juni 2012)
12.              Italia                 FW      Gianmarco Zigoni (di Avellino sampai 30 Juni 2012)
Staf
Menurut website resmi :
Per 6 September 2011.[33]
Jabatan                                     Nama
Pelatih utama                            Massimiliano Allegri
Asisten pelatih             Mauro Tassotti
Pelatih kiper                             Valerio Fiori
Manajer pelatih kiper                Marco Landucci
Asisten teknik                           Andrea Maldera
Pelatih kebugaran                     Agostino Tibaudi
Simone Folletti
Fabio Allevi
Bruno Dominici
Sergio Mascheroni
Andrea Primitivi
Direktur medis             Rodolfo Tavana
Dokter klub                              Stefano Mazzoni
Armando Gozzini
Manajer pelatih atletik   Daniele Tognaccini
Kiropraktor                              Kristian Baekkel
Fisioterapis                               Dario Lorenzo Fort
Stefano Grani
Roberto Morosi
Marco Paesanti
Ahli pemijatan               Endo Tomoroni
Roberto Boerci
Hall of fame
Pemain legenda (ma'af gambarnya saya hilangkan)
AC Milan pada ajang Piala Interkontinental, Tokyo 9 Desember 1990 .
Jongkok dari kiri-kanan: Alessandro Costacurta, Giovanni Stroppa, Roberto Donadoni, Franco Baresi, Angelo Carbone.
Berdiri dari kiri-kanan: Mauro Tassoti, Paolo Maldini, Frank Rijkaard, Ruud Gullit, Marco van Basten, dan Andrea Pazzagli

Vertical Soccer field template
G. Galli
Tassotti
Costacurta
Baresi (c)
Maldini
Ancelotti
Rijkaard
Colombo
Donadoni
Gullit
Van Basten
Starting XI Liga Champions 1989.

Catatan: Pemain bercetak tebal masih aktif bermain di Milan.

    Bendera Italia Demetrio Albertini
    Bendera Italia Massimo Ambrosini
    Bendera Italia Carlo Ancelotti
    Bendera Italia Roberto Baggio
    Bendera Italia Franco Baresi
    Bendera Italia Alessandro Costacurta
    Bendera Italia Renzo De Vecchi
    Bendera Italia Paolo Di Canio
    Bendera Italia Roberto Donadoni
    Bendera Italia Gennaro Gattuso
    Bendera Italia Filippo Inzaghi
    Bendera Italia Gianluigi Lentini
    Bendera Italia Giuseppe Pancaro
    Bendera Italia Cesare Maldini
    Bendera Italia Paolo Maldini
    Bendera Italia Mauro Tassotti
    Bendera Italia Alessandro Nesta
    Bendera Italia Andrea Pirlo
    Bendera Italia Gianni Rivera
    Bendera Italia Sandro Salvadore
    Bendera Italia Angelo Sormani
    Bendera Italia Giovanni Trapattoni
    Bendera Italia Massimo Oddo
    Bendera Italia Gianluca Zambrotta
    Bendera Italia Alberto Gilardino
    Bendera Brasil Bendera Italia José Altafini
    Bendera Brasil Kaká
    Bendera Brasil Kurt Hamrin
    Bendera Brasil Ronaldinho
    Bendera Brasil Ronaldo
    Bendera Brasil Rivaldo
    Bendera Brasil Serginho
    Bendera Brasil Cafu

                       

    Bendera Brasil Leonardo
    Bendera Brasil Alexandre Pato
    Bendera Belanda Edgar Davids
    Bendera Belanda Klaas-Jan Huntelaar
    Bendera Belanda Clarence Seedorf
    Bendera Belanda Marco van Basten
    Bendera Belanda Frank Rijkaard
    Bendera Belanda Ruud Gullit
    Bendera Swedia Gunnar Gren
    Bendera Swedia Nils Liedholm
    Bendera Swedia Gunnar Nordahl
    Bendera Swedia Zlatan Ibrahimovic
    Bendera Perancis Marcel Desailly
    Bendera Perancis Jean-Pierre Papin
    Bendera Perancis Mathieu Flamini
    Bendera Perancis Yoann Gourcuff
    Bendera Inggris Herbert Kilpin
    Bendera Inggris David Beckham
    Bendera Inggris Ray Wilkins
    Bendera Jerman Oliver Bierhoff
    Bendera Jerman Karl Heinz Schnellinger
    Bendera Argentina Roberto Ayala
    Bendera Argentina Hernán Crespo
    Bendera Denmark Jon Dahl Tomasson
    Bendera Denmark Martin Laursen
    Bendera Kroasia Zvonimir Boban
    Bendera Turki Umit Davala
    Bendera Spanyol José Mari
    Bendera Portugal Rui Costa
    Bendera Serbia Dejan Savićević
    Bendera Uruguay Bendera Italia Juan Alberto Schiaffino
    Bendera Ukraina Andriy Shevchenko
    Bendera Liberia George Weah

Nomor yang dipensiunkan / diabadikan
No.      Nama pemain   Posisi   Karier di Milan             Catatan
3          Bendera Italia Paolo Maldini     Bek tengah       1985–2009
Diaktifkan kembali untuk salah satu dari anak Paolo, Christian Maldini dan Daniel Maldini, bila sudah masuk tim inti Milan.
6          Bendera Italia Franco Baresi     Sweeper           1977–1997     

Pelatih terkenal
Bendera Inggris Herbert Kilpin (Salah satu pendiri AC Milan sekaligus pelatih)

0 komentar:

Posting Komentar

. .

Let's Playing Chess Genius !

ki-zers. Diberdayakan oleh Blogger.
 
Copyright (c) Ki-zers - Blogger Templates created by BTemplateBox.com - Css Themes by metamorphozis.com
A.C. Milan